Jumat, 02 September 2016

10 Penyebab Kegagalan Usaha Yang Harus Diketahui.

10 Penyebab Kegagalan Usaha Yang Harus Diketahui.

tau gak sih guys,ternyata ada 10 penyebab kegagalan usaha yang hurus diketahui loh.nah bagi kalian kalian yang udah pernah berbisnis kemudian gagal.mari bangkit dalam kegagalan berbisnis,biar lo lo pada gak gagal lagi,ni gue kasih tau 10 penyebab kegagalan usaha yang harus diketahui.ini merupakan Rahasia sukses berbisnis termudah.Ada banyak alasan seseorang ingin memiliki usaha sendiri. Salah satu alasan yang kuat untuk menjadi seorang calon pengusaha adalah memiliki kepuasan diri,  merasa terbebas dan  merdeka karena sudah tidak digaji oleh orang lain. Bahkan bisa menggaji orang lain. Bisa juga alasan lain, misalnya  karena kesempatan dan peluang kerja yang terbatas, adanya perampingan dan restrukturisasi perusahaan, ancaman PHK atau hal-hal lain yang bisa menjadikan Anda terobsesi menjadi seorang pengusaha.
Namun, kebanyakan calon pengusaha tersebut  gagal  dalam menjalankan usaha seperti yang diinginkan. Masalahnya adalah, Anda sebagai calon pengusaha sudah merasa takut akan kegagalan. Memang benar bahwa memulai bisnis mengandung  risiko yang cukup besar.tapi ni gue kasih tau rahasia sukses berbisnis termudah.dan yg pernah mengalami kegagala ayo Bangkit dalam kegagalan berbisnis.ni gue kasi 10 Penyebab Kegagalan Usaha Yang Harus Diketahui.
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan usaha Anda, berikut adalah 10 Penyebab Kegagalan Usaha Yang Harus Diketahui.

1. Kegagalan melakukan riset pasar. Banyak perusahaan, baik berbasis rumah atau perusahaan besar, gagal karena tidak ada pasar yang memadai untuk produk atau jasa mereka. Sebuah analisis yang komprehensif dari bisnis ini terutama penting bagi bisnis rumah, karena beberapa bisnis cocok untuk sebuah bisnis rumahan, sementara beberapa tidak. Jika bisnis Anda mengharuskan Anda untuk bertemu klien, Anda harus terlebih dahulu memeriksa bagaimana keluarga Anda (dan tetangga) akan bereaksi terhadap hilir mudiknya orang-orang di rumah Anda. Sebelum memulai bisnis apapun, perlu bahwa Anda melakukan pemeriksaan menyeluruh pasar dan analisis pasar.
2. Pasif. Jika anda pasif, Anda hanya cocok bekerja untuk orang lain. Kecuali anda dapat langsung mampu mempekerjakan karyawan. Sebagai tim tunggal, Anda berharap bisa melakukan semuanya sendirian – dari menulis rencana bisnis, manufaktur produk, pemasaran dan penjualan produk dan jasa, melakukan tugas pembukuan, dan sejuta tugas lainnya! Ingat, Anda hanya mengandalkan diri sendiri! Tidak ada pelanggan berarti tidak ada bisnis!
3. Miskin manajemen waktu. Salah satu keuntungan bekerja di rumah adalah bahwa Anda bisa mengatur waktu Anda sendiri. Ini, bagaimanapun, menjadi sebuah dilema yang menarik: sulit untuk mengatur waktu Anda sendiri! manajemen waktu yang buruk, karena Anda sendirian dan tidak ada yang mengawasi Anda. Anda harus mampu mengatur dan memprioritaskan. Ada satu juta alasan untuk mengalihkan perhatian Anda dari menjadi produktif dan Anda perlu belajar untuk mengelola waktu Anda secara efektif!
4. Kurang serius mengelola bisnis. Anda mungkin tidak memiliki kantor mewah di pusat kota atau Anda mungkin tidak perlu memakai pakaian kerja, tetapi bisnis berbasis rumah perlu disamakan profesionalismenya seperti pekerjaan di kantor. Penghasilan Anda akan langsung berhubungan dengan jumlah waktu, tenaga, pikiran dan uang yang Anda masukkan ke dalam bisnis – jauh berbeda dari hari-hari menjadi pekerja ketika Anda dibayar bahkan ketika Anda sedang di kantor tetapi tidak mengerjakan pekerjaan kantor.
5. Tidak mengikuti filosofi 80/20. 80 persen berasal dari bisnis Anda dan 20 persen berasal dari pelanggan Anda. Ingat, harganya dua kali lipat untuk mendapatkan pelanggan baru daripada mempertahankan yang sudah ada. Mempertahankan supaya pelanggan Anda senang dan nyaman, jauh lebih murah dan lebih mudah daripada mencari pelanggan baru. Mendapatkan penjualan berulang dari pelanggan lama biaya pemasarannya lebih rendah dan keuntungan yang didapat lebih tinggi.
6. Tidak sering mempromosikan bisnis. Bisnis Anda sebagai ukuran pasar yang ingin Anda raih. Anda perlu agresif mempromosikan produk atau jasa Anda. Jangan anggap promosi sebagai beban yang tidak perlu daripada investasi. Promosi itu benar-benar penting.
7. Menghabiskan terlalu banyak modal. Selama tahap awal pengembangan bisnis, Anda mungkin akan dipenuhi dengan modal. Hindari kesalahan biaya mahal yang tidak perlu. Kecuali model bisnis Anda kuat dan Anda telah membangun aliran pendapatan, Anda tidak boleh menganggap bahwa Anda akan memiliki uang tunai dan modal kerja selamanya. Anda tidak perlu membeli peralatan kantor jika memang tidak diperlukan. Tanyakan kepada diri sendiri: Apakah Anda benar-benar membutuhkan kursi pijat yang mahal untuk Anda? Perencanaan keuangan yang buruk, kesalahan manajemen dana atau pengeluaran anggaran adalah penyebab umum kegagalan bisnis.
8. Tidak Membelanjakan uang dengan bijaksana. Pertama, Anda perlu memahami aturan utamanya usaha: uang melahirkan uang. Adakalanya Anda menghabiskan uang untuk menghasilkan uang. Misalnya, untuk mendapatkan nasihat hukum, Anda harus membayar pengacara. Mengirimkan press release sendiri memerlukan biaya komunikasi (fax, perangko, amplop, dll). Banyak pemilik bisnis rumah kehilangan peluang besar karena mereka menolak untuk melakukan investasi di mana yang diperlukan. Belanjakanlah uang Anda dengan bijaksana.
9. Tidak meminta bantuan bila Anda membutuhkannya. Anda harus tetap berada di jalan yang benar dan kembali ke jalan yang benar ketika bisnis Anda dirasa sudah tidak mampu dipertahankan. Anda membutuhkan saran dan nasihat dari ahlinya atau teman dan rekan bisnis yang berpengalaman.Ikuti diskusi di mailing list, menghadiri seminar, bertemu dengan sesama pengusaha lainnya. Hal ini akan membantu Anda memperbaiki bisnis Anda yang sudah mulai kehilangan arah.
10. Tidak memiliki rencana darurat untuk menghadapi masalah ekonomi yang sulit. Kesulitan dapat menekan bisnis pada waktu yang berbeda. Pengusaha rumah terkenal untuk terjun ke semua bisnis. Mereka tidak memiliki rencana darurat-kembali skenario awal saat jatuh. Mereka berpikir bahwa semuanya akan berjalan lancar, hanya jalan penuh dengan kesulitan dan tantangan saja. Bagian terpenting dari masalah ini adalah mengenali masalah dengan segera. Belajar untuk berhati-hati setiap saat, dan mempertajam orang-orang berpikir kreatif. Menjadi kreatif dalam pemikiran bisnis Anda bisa mengarahkan Anda pada arah yang lebih positif.
 
cukup dulu ya guys ,ayo terus berusaha,bangkit dalam kegeagalan berbisnis,jalankan 10 Penyebab Kegagalan Usaha Yang Harus Diketahui.cara ini merupakan rahasia sukses berbisnis termudah loh dan belum pada tau ni rahasia nya.
 

Kamis, 01 September 2016

penyebab gagal berbisnis kuliner


Penyebab gagal berbisnis kuliner

Bisnis kuliner termasuk yang menjadi pilihan banyak orang, karena dianggap jenis bisnis yang lebih mudah dilakukan daripada bisnis lainnya. “Padahal bisnis kuliner termasuk bisnis yang tergolong rumit karena membutuhkan banyak inovasi dan kreativitas yang berkelanjutan.

Anggapan enteng mengenai bisnis kuliner membuat banyak pengusaha gulung tikar karena tak mampu menghadapi persaingan bisnis.ni gue kasih tips bangkit dalam keagalan berbisnis.
penyebab gagal berbisnis kuliner.


1. Tidak fokus
Para pemilik usaha sering terlena setelah merasa bisnisnya sudah sukses. Kesuksesan pada tahap awal ini membuat Anda mulai tak fokus pada pengembangan usaha, dan malah berusaha membangun usaha sampingan lainnya. Ali mengungkapkan, adalah hal yang wajar untuk memiliki lebih dari satu bisnis. Namun, jangan terburu-buru untuk memiliki banyak cabang dalam waktu dekat, atau membangun bisnis lain dalam saat yang bersamaan, karena hanya akan membuat perhatian terpecah.

2. Konsumtif
Usaha yang sukses akan memberikan penghasilan yang lumayan. Namun, penghasilan sering membuat Anda jadi lebih konsumtif. “Uang yang didapat dari usaha sering dianggap sebagai bonus dan upah kerja keras Anda, sehingga uang lalu digunakan untuk memanjakan diri,” paparnya.
Sifat konsumtif ini akan sangat berbahaya untuk Anda, terutama untuk perkembangan bisnis. Ali menambahkan, sampai saat ini banyak orang yang lebih memilih menghabiskan penghasilan usahanya untuk kepuasan diri seperti membeli gadget, dan lain-lain, ketimbang menginvestasikan uangnya kembali untuk memperbaharui alat atau investasi untuk cabang baru.

3. Tak mau berbagi kepemilikan
Salah satu cara untuk mengembangkan usaha adalah dengan berbagi kepemilikan usaha dengan orang lain. Misalnya melalui penanaman saham, ataupun dengan model waralaba. Namun banyak orang yang takut untuk melakukan hal ini. Mereka berpikir bahwa berbagi kepemilikan akan membuat keuntungan Anda berkurang, atau membuat Anda rugi. Padahal jika dilakukan dengan sistem yang tepat dan kuat, pembagian kepemilikan akan membuat usaha lebih besar.

4. Berhenti berinovasi
Dalam bisnis kuliner, inovasi dan kreativitas merupakan salah satu syarat wajib. Ketika produk usaha kuliner yang dijual sudah mendapatkan respons yang memuaskan dan menghasilkan keuntungan besar, orang cenderung lalai untuk terus berinovasi. Jika ingin sukses berbisnis, sebaiknya selaris apapun usaha Anda jangan berhenti berinovasi dengan berbagai cara. Ingatlah bahwa persaingan akan selalu ada, dan jika tak ingin kalah dalam persaingan sebaiknya tetap kreatif untuk menciptakan inovasi menu baru yang unik.

5. Tidak komersil
Makanan kesukaan seringkali jadi inspirasi bagi seseorang untuk menjadikannya sebuah ladang usaha. Hanya aja, perlu diingat bahwa tak semua makanan yang Anda sukai juga akan disukai orang lain. “Banyak orang yang punya selera berbeda tentang makanan. Sekalipun makanan itu adalah makanan kesukaan Anda, namun tetap sesuaikan dengan selera pasar dan konsumen,” sarannya.
Jangan ragu untuk melakukan survei pasar sebelum menentukan produk yang akan dijual. Kesalahan memilih produk akan berakibat produk Anda tidak komersil dan tidak laku.

6. Persaingan harga
Dalam menjalankan usaha, persaingan memang tak mungkin dihindari. Persaingan ini tidak hanya terlihat dalam persaingan barang dagangan yang sama, tapi juga persaingan harga. “Persaingan harga adalah hal yang harus diantisipasi. Karena seringkali kompetitor Anda akan menjual barang yang sama dengan harga yang lebih murah, untuk menarik pelanggan,” bebernya.
Usahakan untuk menjual produk yang murah namun rasa dan kualitasnya tetap baik. Untuk menghasilkan harga jual yang murah dan kualitas yang baik, tekan sedikit keuntungan Anda. Lebih baik jangan terlalu banyak menargetkan pengambilan keuntungan dari produk yang dijual.

7. Tidak profesionalMenjalankan bisnis bukan sekadar seperti berinvestasi atau menanam modal semata. Banyak orang yang hanya mempertimbangkan masalah modal, dan hanya ingin menikmati hasil keuntungannya saja. Padahal bisnis juga merupakan sebuah proses pembelajaran, serta buah dari pemikiran dan kerja keras yang dilakukan oleh berbagai pihak. Ali mengungkapkan, dalam bisnis sekecil apapun kita tetap membutuhkan sikap profesional dalam menjalankan bisnis, perencanaan keuangan, sampai pemilihan karyawan.

8. Fondasi tidak kuat
Buatlah sebuah perencanaan yang matang di awal bisnis Anda. Sebuah business plan akan sangat diperlukan sebagai bentuk kesiapan usaha. Perencanaan dan fondasi usaha yang kuat akan membuat usaha Anda tidak mudah hancur, karena sudah memiliki berbagai bekal sebagai antisipasi kegagalan.
Selain itu, fondasi usaha juga sangat dibutuhkan sebelum memutuskan membuka sebuah cabang baru. “Cabang yang banyak memang bisa menjadi strategi bisnis yang menguntungkan, hanya saja buat fondasi dan sistem usaha yang stabil terlebih dulu agar cabang selanjutnya bisa sesukses cabang pertama

Penyebab Gagal berbisnis Pulsa

Penyebab Gagal berbisnis Pulsa.
Bagi anda yang benar – benar baru dalam dunia bisnis server isi ulang pulsa mungkin tidak pernah atau jarang mendengar adanya server isi ulang pulsa yang tutup atau bangkrut. Mayoritas server isi ulang pulsa saat ini belum dikelola secara bagus. Banyak yang masih dikelola secara primitif. Maka tidak mengherankan jika banyak yang tidak bisa berkembang dan akhirnya tutup.Penyebab Gagal berbisnis Pulsa.
Nah disini akan kita bahas beberapa hal yang sering menjadi penyebab gagal berbisnis pulsa.hancurnya usaha server isi ulang pulsa. Ini kami beritahukan agar anda nantinya tidak akan mengalami kegagalan seperti mereka yang mengelola asal – asalan.nih gue kasih tips bangkit dalam kegagalan berbisnis.


  1. Tidak memiliki pembukuan yang jelas.
Mereka tidak tahu berapa permodalan yang telah distor, tidak pernah mencatat uang masuk dan keluar. Keuntungan hanyalah berdasarkan perkiraan belaka. Server jalan tanpa acuan yang jelas. Dan parahnya software tidak mendukung untuk itu.

  1. Tercampurnya antara keuangan pribadi dengan keuangan perusahaan.
Siapapun, saya rasa tidak akan ada yang membantah kalau uang itu manis. Maka jika keuangan usaha tercampur dengan keuangan rumah tangga pasti yang menang adalah keuangan rumah tangga. Keuangan usaha akan ikut tersedot sedikit demi sedikit dan akhirnya tinggal sedikit.
Ini lebih sering terjadi pada pasangan muda yang masih suka hura – hura. Banyak sekali saya mendapat laporan dari rekan – rekan di berbagai kota di Indonesia. Server A mengalami minus sampai 300Jt, Server B mengalami kerugian sampai 129Jt, Server C mengalami minus sampai 50Jt, Server D mengalami minus sampai 40Jt. Kadang memang terasa sangat mengerikan. Tapi salah siapa??? Salah siapa mencampuradukan keuangan pribadi dengan keuangan usaha.
  1. Terjerumus dalam persaingan harga yang tidak sehat.
Penyebab lain dari hancurnya server isi ulang pulsa adalah terjebak dalam persaingan harga yang tidak sehat. Ini biasanya terjadi pada pemain baru dengan modal minim. Dimana saja namanya pemain baru selalu melakukan promosi. Setrategi promosi yang paling banyak diambil adalah dengan memberikan potongan harga. Karena pemain baru rata – rata masih memiliki sifat sangat labil, maka ketika tidak berhasil menyedot konsumen biasanya mereka akan habis – habisan memberikan potongan harga. Bagi mereka yang terpenting ada agen yang msuk. Meskupun harus menanggung minus.
Padahal prinsip usaha yang benar adalah usahakan namanya usaha ya jangan sampai minus. Kalau sudah tidak minus usahakan ada laba yang bisa menggantikan bea operasional, kalau sudah laba maka pastikan laba itu akan bisa untuk melakukan pengembangan perusahaan.
Kembali seperti yang diuraikan dalam paragraf pertama, karena pemain baru memberikan potongan harga yang tidak wajar, maka pemain lama yang biasanya sudah merajai merasa tidak terima. Akhirnya pemain lama pun juga melakukan penurunan harga. Nah kalau sudah seperti itu secara akal sehat agen – agen tentunya pasti memilih kembali ke server yang sudah lama. Karena jelas – jelas sudah terbukti akses transaksi dan pelayanannya. Untuk itulah kalau melakukan bisnis jangan selalu menjadikan harga sebagai objek konfrontasi dengan rival. Masih banyak cara lain untuk menarik hati konsumen.
  1. Terlalu mudah percaya pada orang lain.
Saya pernah mendengar istilah “tidak ada kepercayaan maka tidak akan ada bisnis” Menurut anda benar tidak itu?
Menurut saya benar. Tapi sebagian orang saya menilainya terlalu. Ada yang terlalu percaya pada orang lain dan ada yang terlalu tidak percaya pada orang. Dua – duanya tidak benar. Sejak 2008 awal saya selalu mengkampanyekan “tidak ada istilah percaya 100%”. SETUJU..!!! Berdasarkan pengalaman saya sendiri, orang – orang terdekat tidak jarang justru malah yang pada akhirnya melakukan pengkhianatan.
Kita pasti merasa sangat dilematis. Mau kita pukuli masih saudara, tidak kita kasih pekerjaan kok rasanya sangat kasihan, mau dilaporkan ke polisi kok masih teman, sudah kenal keluarganya juga, gak enak bermusuhan dengan teman sendiri. Masih banyak lagi alasan – alasan lain. Untuk itulah sebisa mungkin kita menerapkan prinsip yang benar. Biarkan orang mau berkata apa karena yang namanya resiko juga kita yang menanggung. “Bisnis adalah bisnis dan teman adalah teman”. Mitra bisnis belum tentu teman dan teman belum tentu mitra bisnis.
Terlebih dalam dunia server isi ulang pulsa. Siapapun mengetahui kalau bisnis server isi ulang pulsa adalah bisnis dengan permainan uang yang besar. Bisnis paling menggiurkan, paling diminati namun juga paling beresiko jika pengelolaan tidak tepat.
Banyak pemain server isi ulang pulsa menerapkan BB ( barang masuk dulu baru bayar beberapa hari kemudian ) untuk menarik dan menjaga loyalitas konsumen. Ini biasanya dilakukan oleh pemain dengan modal gede. Sayangnya mereka sering sekali tidak selektif. Memberikan fasilitas kemudahan bayar belakang hanya berdasarkan hubungan karena sudah kenal lama dan jumlah penjualannya banyak. Padahal penjualan yang banyak itu belum tentu untungnya besar.
Untuk itu kami tekankan berhati – hatilah dalam memilih orang. Terutama jika ditempatkan pada bagian yang berpeluang seseorang bisa melarikan barang. Misal dibagian pengambilan deposit agen, bagian stor ke bank dan sebagainya. ( Untuk menjawab orang seperti apa dan jangka waktu berapa kita bisa mempercayai orang terutama untuk sales yang ditugaskan mengambil uang storan ke agen, saat ini masih dalam tahap saya lakukan pengamatan. Kira – kira pertengahan 2010 akan saya publikasikan hasil pengamatan tersebut )
  1. Tidak Menguasai Program Server Isi Ulang Pulsa yang Digunakannya.
Banyak server isi ulang pulsa di Indonesia operatornya tidak memahami komputer sama sekali. Masih banyak saya menemui operator yang untuk meng-copy data dari komputer ke flashdisk atau sebaliknya saja masih kebingungan. Yah menjalankan server hanya sebatas menghidupkan dan mematikan saja. Lalu mengamati. Tetapi tidak bisa melakukan perawatan server dengan benar.
Mesin server (komputer) itu juga ingin diperhatikan brow… kayak motor. Perlu diservis segala secara berkala. Dalam dunia IT sering disebut “maintenance”. Nah ini operator yang tidak mumpuni biasanya tidak paham. Parahnya lagi misalkan komputer terkena virus, komputer mati dan sebagainya, kacau deh. Penanganan akhirnya menjadi lama.
Untuk itu saya sarankan kalau mencari operator carilah yang paling tidak, ada sedikit pengetahuan di komputer terutama komputer server.
  1. Gagalnya Pengembangan Sumber Daya Manusia
Masih banyak Owner yang tidak memahami manajement pengelolaan SDM. Awalnya mereka membangun usaha, lalu berkembang, lalu mencari karyawan. Sayangnya mereka tidak bisa mendelegasikan tugas dan wewenang ke bawahannya. Maka akhirnya pengangkatan karyawan itu tidak berfungsi. Melainkan hanya sebatas menjadi teman ngobrol saja.
Bagaimana tidak parah. Perusahaan selalu tergantung pada si bos. Kalau si bos tidak ada ya perusahaan tidak jalan. Karena anak buah tidak diberi wewenang yang jelas. Juga tidak pernah ditatar. Kalau seperti itu untuk apa mengangkat karyawan.
Jadi kalau mengangkat karyawan atau memperkerjakan seseorang ya harus diberikan tugas dan wewenang secara jelas. Pastikan ketika anda sedang ada urusan lain usaha anda masih tetap berjalan karena ada bawahan anda yang menjalankannya. Anda tinggal menangani urusan – urusan yang bersifat rahasia dan vital saja.
Gagalnya Pendelegasian tugas dan wewenang dalam perusahaan selain owner yang tidak percaya pada orang lain juga bisa diakibatkan oleh gagalnya membangun iklim kerja yang nyaman. Kalau anda mengingnkan karyawan anda loyal dan bisa bekerja maksimal dengan penuh tanggungjawab, maka anda harus menciptakan iklim kerja seperti nuansa dalam kehidupan rumah tangga.
Sebagai bos anda tidak boleh kaku. Tidak boleh pelit. Anda harus gemar memberikan bonus. Bonus tidak selalu berupa materi. Tetapi ucapan selamat pun juga termasuk bonus. Buatlah anda akrab dengan semua karyawan anda. Seperti keakraban hubungan dalam keluarga. Buatlah karyawan anda merasa memiliki usaha anda. Merasa dia bagian dari perusahaan anda. Sehingga maju mundurnya usaha tersebut menyangkut kelangsungan hidup mereka juga. Jangan sampai di otak karyawan anda tertanan pemikiran “untuk apa bekerja lebih, toh yang kaya ya hanya bos saja”
Jelasnya, ketika anda menginginkan karyawan anda bisa bekerja secara optimal maka anda harus memberikan hak mereka dan memperlakukan mereka seperti teman. Akrab namun dengan tetap memiliki ketegasan.
  1. Tidak Adanya Innovasi Bisnis.
Apapun Bisnisnya kita harus paham kalau namanya bisnis itu tidak ada yang abadi. Untuk itu perlu adanya innovasi. Karena hanya dengan memberikan innovasi baru terhadap bisnis anda konsumen anda akan bisa betah bersama anda.

Penyebab Gagal Berbisnis Loundry


Penyebab Gagal Berbisnis Loundry.Pernahkah Anda melihat para pelaku usaha laundry yang berada di lingkungan Anda menutup usahanya? Padahal sekilas bisnisnya cukup menjanjikan dan banyak konsumen yang datang untuk menitipkan pakaian kotornya. Namun ternyata umur usaha tersebut tidak sampai tiga tahun. Ternyata apa yang terlihat tidak selalu sama dengan apa yang tidak terlihat.
Sebenarnya tidak hanya usaha laundry saja yang bisa merugi, rata-rata semua bisnis pun bisa berakhir dengan kebangkrutan. Oleh karena itu, kenali  tips bangkit dalam kegagalan berbisnis agar bisnis laundry Anda bisa melenggang dengan aman hingga bertahun-tahun ke depan.



1.Terlalu semangat
Semangat itu bagus, tapi sayangnya banyak orang yang cepat bangkrut justru karena terlalu semangat. Baru mendapat pelanggan 20 orang per hari, lalu segera membeli mesin cuci baru dengan prediksi setiap bulan pelanggannya akan bertambah lagi. Padahal, yang namanya usaha, kadang naik kadang turun. Apalagi kalau baru berdiri sehingga belum bisa dipetakan polanya. Bisa jadi di awal-awal bulan orang yang menitipkan baju kotornya meningkat trennya, tapi di bulan keempat dan seterusnya ternyata menurun karena berbagai faktor di luar kendali, seperti kompetitor baru, perubahan prilaku konsumen. Ini yang tidak diantisipasi oleh mereka yang hanya bermodal semangat.

2.Tidak punya perencanaan
Apa yang akan Anda lakukan setelah usaha laundry ini berjalan tiga bulan? Jika tiga bulan menunjukkan kinerja positif, apa rencana selanjuntnya? Jika merugi, seberapa besar yang sanggup ditolerir? Apa yang akan dilakukan setelah satu tahun? Apa rencana Anda saat tiba-tiba ada kompetitor baru dengan harga yang lebih murah? Apa rencana alternatif Anda (Plan B) kalau tiba-tiba ruko tempat Anda menyewa tidak diizinkan untuk diperpanjang oleh pemiliknya? Apa strategi Anda kalau satu tahun ke depan bisnis ini sudah merugi senilai setengah dari aset Anda? Rencanakanlah. Karena gagal berencana berarti merencanakan untuk gagal.

3.Tidak ada dana taktis
Ini merupakan faktor kegagalan berikutnya. Saat mendapatkan untung, tidak dialokasikan sebagian untuk dana cadangan yang mengantisipasi pengeluaran-pengeluaran tidak terduga. Ketika mesin cuci mendadak rusak, Anda membiarkannya tersimpan karena tidak ada dana untuk mereparasinya. Saat mesin dry cleaning tidak berjalan, Anda melepas peluang mendapat konsumen yang mau mencuci kering karena tidak punya uang untuk membayar jasa servis. Maka hindari kegagalan ini dengan selalu menyiapkan dana cadangan untuk operasional sehari-hari Anda.

4.Terlalu cepat mencari pegawai baru
Bisnis sudah terlihat berkembang, lalu dengan semangat menyediakan lapangan kerja bagi para pengangguran, maka Anda pun mencari karyawan baru. Padahal, operasional masih sanggup diatasi oleh karyawan yang sudah ada saat ini. Dengan menambah sumber daya manusia, maka otomatis akan ada pengeluaran tambahan bagi Anda. Padahal tidak selamanya jumlah karyawan yang banyak menunjukkan bisnis yang bertumbuh. Bisa jadi sebaliknya. Maka, berhati-hatilah dalam melangkah sebelum mencari pegawai baru.

5.Agresif promosi
Promosi adalah jantung bisnis. Sayangnya, pengusaha baru sering kali agresif dalam berpromosi tanpa memperhatikan faktor-faktor seperti segmen pembaca (jika pasang di koran atau majalah) maupun faktor keramaian (kalau memasang poster atau spanduk di area publik). Promosi yang efektif bukanlah yang memasang di seluruh saluran media, melainkan di tempat yang dibaca oleh segmen pasar kita. Kalau bisnis laundry, segmentasinya adalah keluarga dan ibu-ibu muda yang bekerja sebagai profesional dan  tidak punya waktu untuk mencuci. Jangan pasang iklan di media yang banyak dibaca mahasiswa, Anda akan buang-buang uang di sana.
Lima faktor kegagalan ini harus dihindari agar bisnis laundry Anda tetap berlangsung hingga lima tahun ke depan.